news

Tampilkan postingan dengan label java. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label java. Tampilkan semua postingan

Minggu, 14 Juni 2020

Perkenalan dengan Android Studio

Introduction to Android Studio


Agar mulus menggunakan Android Studio, baiknya Anda tahu bagaimana strukturnya terlebih dahulu. 

Bila terbiasa menggunakan produk IntelliJ IDEA lainnya, maka akan mudah bagi Anda untuk menavigasi tata letak dan struktur Android Studio ini. Yang berbeda adalah komponen tambahan pendukung yang membantu pengembangan dan pembuatan aplikasi Android. Yuk, kita kenali Android Studio, right from the git-go!!

Project Android Pertama

Kali pertama menjalankan Android Studio, Anda akan melihat tampilan seperti berikut ini.
20190506144105091cedbef7d440d989092c6e99ce7b67.png
Untuk memulai proyek baru pilihlah “Start a new Android Studio project”.


Project Wizard

Setelah proses instalasi Android Studio, mari kita mulai membuat sebuah aplikasi Hallo World, aplikasi pertama Anda.
  1. Setelah melakukan “Start a new Android Studio project”, Anda diminta untuk melakukan konfigurasi dalam pembuatan proyek baru Anda. Dalam dialog ini Anda bisa memilih template dari Aplikasi yang akan Anda buat. Terdapat beberapa template yang bisa kita gunakan seperti Empty ActivityLogin ActivityNavigation Drawer Activity dan lain-lain. Di dalam dialog ini kita bisa memilih target devices dari aplikasi yang akan kita buat.
    201902011636462d17bdb2e5307f70303bc989300548c9
  2. Dalam dialog ini Anda bisa memberi nama dari aplikasi, lokasi proyek Anda dan nama package. Nama package akan digunakan dalam identifikasi unik dari aplikasi kita ketika sudah di-publish. Kita juga dapat mengganti dari direktori di mana proyek kita akan disimpan. Kita juga bisa mengganti nilai minimum SDK, yang berfungsi untuk membatasi penggunaan API pada sebuah aplikasi. Di dalam dialog ini juga Anda bisa memberi nama dari Activity yang pertama kali yang Anda buat. Selain itu Anda juga bisa mengganti bahasa default pada aplikasi tersebut menjadi bahasa Java atau Kotlin.
    20190819100739e756d296017025fbb26d97d852593aaf
    Catatan: Untuk Android Studio versi 3.4 ke bawah, penggunaan AndroidX belum menjadi default. Jadi, silakan beri tanda centang pada "Use AndroidX.* artifacts" di setiap kali membuat project. Informasi lebih detail mengenai AndroidX bisa Anda lihat di sini, dan untuk melihat perubahan antara sebelum dan sesudah AndroidX, atau cara migrasi menggunakan AndroidX bisa lihat di sini. Perlu Anda ketahui juga, ketika Anda sudah menggunakan AndroidX maka Anda tidak bisa menambahkan library lama atau sebelum AndroidX.

Antarmuka Android Studio

OK, membuat proyek pertama kali di Project Wizard, done! Kali ini kita akan menemui tampilan penuh Android Studio. Untuk meningkatkan produktivitas, mari kita bahas lebih jauh tentang antarmuka (interface) dari Android Studio ini.

201902011646577f46ea2d2c5cdc901e8c5ca0b438d53f
Di atas adalah screenshot tampilan penuh IDE Android Studio berbasis IntelliJ IDEA. Mungkin tampilan tersebut akan berbeda dengan tampilan di layar Anda karena perbedaan konfigurasi dan versi Android Studio.

Tools

201902011647457e1ab29c17896a0101ac1c3e6fc7b036
Merupakan Tools yang sering digunakan dalam development seperti copy/paste, build, menjalankan aplikasi, hingga menjalankan emulator.

Navigasi

201902011648029be70427f958630123071bf4f073049e
Membantu melihat struktur dari kedalaman (depth) dan posisi proyek yang saat ini sedang dibuka.  

Project Explorer dan Editor

2019020116500212782b0bbd95595af3ba105b41e512a4
Merupakan bagian utama dari IDE Android Studio di mana kita menuliskan kode. Pada tampilan di atas, sebelah kiri adalah struktur proyek kita dan sebelah kanan adalah editor. Bagian ini akan dibahas lebih detail di poin selanjutnya.

Tool window bar

201902011650570010e5b4b54b058e2670a5a97e45f36e

Tools menu yang mengelilingi editor ini merupakan button yang dapat di-expand ataupun untuk menampilkan Tools secara detail dan individual. 

Status Bar

20180425162204e48775d4ae6dccb52639e1fe5e0953d0.
Terletak di bagian terbawah di Android Studio, ia berfungsi untuk menampilkan status proyek kita dan pesan peringatan (warning message), bila ada.

Struktur Proyek

Setiap proyek di Android Studio berisi satu atau beberapa modul dengan file kode sumber dan file sumber daya. Jenis-jenis modul mencakup:
  • Modul Aplikasi Android
  • Modul Pustaka
  • Modul Google App Engine
Secara default, Android Studio akan menampilkan berkas proyek Anda dalam tampilan proyek Android, seperti yang ditampilkan dalam gambar berikut :
201812191103578295b0c3b01b6966d14d3e5745fcdc31
Tampilan disusun berdasarkan modul untuk memberikan akses cepat ke berkas sumber utama proyek Anda.
Secara default ketika kita membuat proyek baru, Android Studio akan menampilkan struktur yang lebih ringkas dan cepat sesuai dengan kebutuhan pengembangan Android. 
Bila ingin melihat struktur proyek dalam bentuk selain standar Android, kita dapat mengubahnya dengan tombol dropdown yang terdapat di atas project structure.

20190201165225526e4cd82fc10f217b67fe33e7ec1dc4
Pada bagian ini kita dapat mengganti tampilan project structure sesuai kebutuhan.
Mari kita bahas lebih detail tentang proyek yang baru saja kita buat.
20181219113245ecb503857f87b56004c7809ede4673af
Masing-masing modul aplikasi berisi folder berikut:

Android Manifest

an4dJwpIlcrVUVlj3L4zbdUrzozvsTiWdARFCQXHtKIALfjXsQZIvQ16BjNognzEz0IM3XGwRtBHiLFe9FyM_tXV3Eep0hXN5Y9Va-UhI2dE2ZA1EA27UegaVqcpDJ6-QzkTPX9UaIZyJqsgjQ
Manifest adalah salah satu berkas yang harus ada di dalam sebuah proyek Android. Manifest akan memberikan beragam informasi penting kepada sistem Android. Sistem perlu mengetahui apa yang akan digunakan oleh aplikasi sebelum dijalankan.
Beberapa fungsi yang ada di dalam manifest adalah sebagai berikut.
  • Nama Package

    1. <manifest xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"

    2.     package="com.dicoding.picodiploma.myapplication">


    Package name merupakan sebagai identitas unik dari sebuah aplikasi. Identitas ini juga yang akan digunakan di dalam store untuk membedakan suatu aplikasi dengan aplikasi lainnya. Jangan pernah mengganti value di dalam package karena nantinya akan dikenali sebagai aplikasi yang lain, jika sudah masuk ke dalam store.
  • Komponen Aplikasi
    Berfungsi untuk mendeskripsikan komponen dari aplikasi mulai dari activity, services, broadcast receiver, dan content provider.

  1. <application
  2.     android:allowBackup="true"
  3.     android:icon="@mipmap/ic_launcher"
  4.     android:label="@string/app_name"
  5.     android:roundIcon="@mipmap/ic_launcher_round"
  6.     android:supportsRtl="true"
  7.     android:theme="@style/AppTheme">
  8.     <activity android:name=".MainActivity">
  9.         <intent-filter>
  10.             <action android:name="android.intent.action.MAIN" />
  11.  
  12.             <category android:name="android.intent.category.LAUNCHER" />
  13.         </intent-filter>
  14.     </activity>
  15.  
  16.     <service
  17.         android:name=".MyIntentService"
  18.         android:exported="false" />
  19.  
  20.     <receiver
  21.         android:name=".MyReceiver"
  22.         android:enabled="true"
  23.         android:exported="true"></receiver>
  24. </application>

  • Komponen aplikasi semuanya berada di antara tag <application>. Ia juga berfungsi sebagai penamaan kelas yang mengimplementasi komponen dan mendeskripsikan kemampuannya seperti intent-filter, di mana fungsinya mendeskripsikan bahwa komponen itu adalah yang pertama kali dijalankan. 
  • Permission
    Mendeklarasikan permission apa saja yang harus dimiliki oleh aplikasi untuk akses ke dalam komponen API seperti internet, external storage, contact, dan juga untuk berinteraksi dengan aplikasi lainnya. Sebagai contoh ini adalah kode untuk permission Internet

    1. <uses-permission android:name="android.permission.INTERNET"/>


    Kode ini biasanya diletakkan di atas tag <application> dan masih di dalam tag <manifest>

Java

2018121911345824784881efe0160a2cbe22cacdadd0d0Merupakan salah satu folder yang sering dipakai, berisi berkas source code kita yang ditulis dalam bahasa Java/Kotlin, termasuk juga kode Unit Test dan androidTest (Instrumentation Test).
Catatan: Penamaan folder "java" bisa juga diganti sesuai dengan bahasa yang dipakai, misal "kotlin." 

GeneratedJava
20181219113740843d8c1c8dbb5a821431b302de072769
Berisi file hasil dari generate library atau sebuah kelas dari proyek Android.

Res / Resource

mQZfb2XRhG8sLr7cmKoHEeIEWL1f0mXgTnVEXZPWb78ZGoH--sNMxD7n0LqKNAoiLfGD6n76aC_dEqpWHS4G98pagP6A7yguJVUXHbgX9kPTXF2e577LOgnwX5LWcUysDkxu8hE9WX8RugwAAQ
Mengatur resource di dalamnya, yang mana bukan berupa kode, melainkan layout aplikasi, sumber gambar, ikon, hingga style. Di dalam folder res ini juga terdapat sejumlah folder yang sudah diatur dan dikategorikan sesuai kebutuhan, seperti :
  • Drawable
    Untuk menyimpan file gambar maupun ikon.
  • Layout
    Salah satu folder yang sering dipakai untuk file desain aplikasi.
  • Mipmap
    Untuk menyimpan logo dalam berbagai dimensi.
  • Values
    Berisi berbagai macam sumber data, seperti colors.xml untuk warna, strings.xml untuk teks, dimens.xml untuk ukuran, dan styles.xml untuk membuat style atau template.

Gradle

Gradle merupakan open source build automation systemAutomation system berguna untuk mengotomatisasi proses pembuatan dari software build dan proses-proses terkait lainnya termasuk compile source code menjadi binary code, packaging binary code, dan menjalankan automated test.
201707030343177b0167719008dccb11bc02abf0fcd8dd.png
build.gradle (Project: MyApplication)
Merupakan software build tingkat teratas yang meliputi keseluruhan dari proyek dari sebuah aplikasi. Di dalamnya berisi konfigurasi semua modul yang ada di dalam proyek.
build.gradle (Module: app)
Merupakan software build yang ada pada setiap modul di dalam proyek sebuah aplikasi. Beberapa konfigurasi yang diedit di antaranya adalah android settingsdefaultConfig dan productFlavorsbuildTypes, dan dependencies.
  1. apply plugin: 'com.android.application'
  2.  
  3. android {
  4.     compileSdkVersion 29
  5.     defaultConfig {
  6.         applicationId "com.dicoding.picodiploma.myapplication"
  7.         minSdkVersion 15
  8.         targetSdkVersion 29
  9.         versionCode 1 //(Incremental)
  10.         versionName "1.0"
  11.         testInstrumentationRunner "androidx.test.runner.AndroidJUnitRunner"
  12.     }
  13.     buildTypes {
  14.         release {
  15.             minifyEnabled false
  16.             proguardFiles getDefaultProguardFile('proguard-android.txt'), 'proguard-rules.pro'
  17.         }
  18.     }
  19. }
  20.  
  21. dependencies {
  22.     implementation fileTree(dir: 'libs', include: ['*.jar'])
  23.     implementation 'androidx.appcompat:appcompat:1.0.2'
  24.     implementation 'androidx.constraintlayout:constraintlayout:1.1.3'
  25.     testImplementation 'junit:junit:4.12'
  26.     androidTestImplementation 'androidx.test:runner:1.2.0'
  27.     androidTestImplementation 'androidx.test.espresso:espresso-core:3.2.0'
  28. }

  • Android Settings
    Di dalam block android kita bisa menetapkan compileSDKVersion dan buildToolsVersion.
  • Default Config
    Di dalamnya terdapat properties seperti applicationIDminSdkVersiontargetSdkVersion dan test information.
  • Build Types
    Di dalamnya terdapat properties dari debuggable, ProGuard enabling, debug signing, version name suffix dan test information.
  • Dependencies
    Di dalamnya terdapat informasi tentang library yang digunakan oleh aplikasi.
Yang perlu diperhatikan di sini yaitu di bagian versionCode,  misal kita sudah publish aplikasi ke PlayStore dengan version code 1, maka ketika kita ingin meng-update aplikasinya lagi ke Playstore, kita perlu merubah version code-nya menjadi 2 (incremental), kalau tidak kita ubah maka PlayStore akan menolak APK yang kita upload.

Sync Project

Setiap kali terjadi perubahan informasi di dalam build.gradle kita harus melakukan sinkronisasi terlebih dahulu. Tombol sync now akan muncul pada sebelah kanan atas ketika terjadi perubahan.

20190819104053000bcedabf469934a3101a9d60e0cc78
Setelah proses sinkronisasi selesai maka akan muncul informasi pada log apakah proses sinkronisasi berhasil atau tidak.

Resource Manager
20190506144657c4f8c70f84b0aa6b95031f55407da2c8

Resource Manager, berfungsi untuk memanajemen segala resource yang ada di proyek Anda seperti gambar, warna, layout dll. 
Jika Anda perhatikan struktur dari res, dengan menggunakan Resource Manager semua resource akan tampil di sini dan Anda bisa memanipulasinya sesuai kebutuhan Anda. 

Useful Tools pada Android Studio

Android Studio menyediakan fasilitas yang powerful di bawah IntelliJ IDEA ini. Banyak tools milik Android yang membantu kita saat mengembangkan Aplikasi. Mari kita bahas tools yang sering digunakan dan manfaatnya.  


Shortcut

Pencarian
  • Shift+Shift
    Search Everywhere, atau dapat dikatakan pencarian semua jenis berkas yang masih dalam 1 proyek.
  • Ctrl+F
    Find, pencarian teks dalam salah satu berkas.
  • Ctrl+Shift+F
    Find in path, pencarian teks di seluruh berkas proyek.
  • Ctrl+Shift+A
    Find action, pencarian aksi atau perintah-perintah yang ada di Android Studio.
  • Ctrl+R 
    Replace, mengganti teks di dalam berkas.
Navigasi
  • Ctrl+N 
    Find Class, navigasi ke kelas tertentu.
  • Ctrl+Shift+N 
    Find file, navigasi ke berkas.
  • Ctrl+B
    Go to declaration, lompat ke deklarasi yang dipilih.
  • Alt+↑ 
    Lompat ke method sebelumnya.
  • Alt+↓ 
    Lompat ke method sesudahnya.
  • Ctrl+G 
    Go to line, lompat ke baris tertentu.
  • Ctrl+E
    Membuka berkas teranyar (recent file).
  • Ctrl+Left Mouse (or) Ctrl+Alt+F7
    Melihat penggunaan pada variabel/objek yang diklik.
  • Alt+F7 / Ctrl+F7
    Melihat penggunaan variabel/objek yang dipilih di seluruh berkas proyek.
  • Ctrl+Shift+B 
    Mencari tahu implementasi dari variabel/objek yang dipilih.
Redaksi
  • Ctrl+D 
    Menggandakan bagian yang dipilih.
  • Ctrl+Q 
    Melihat dokumentasi dengan tampilan minimal.
  • Ctrl+P
    Melihat isi dari parameter, penting ketika melihat method dari Android atau library lain.
  • Ctrl+Space 
    Basic code completion, menampilkan saran untuk melengkapi kode Anda.
  • Ctrl+Shift+Space 
    Smart code completion, menampilkan saran kode untuk melengkapi kode Anda dengan lebih pintar (menampilkan apa yang benar-benar terkait dengan kode Anda).
  • Alt+Insert
    Generate code, menghasilkan (generate) kode. Perintah ini sangat memudahkan ketika membuat constructor dan setter/getter.
  • Ctrl+Alt+L
    Memformat ulang kode, merapikan kode.
  • Ctrl+Y
    Delete One Line, Menghapus satu baris kode.
  • Ctrl+V
    Create variable, Membuat teks yang diblok menjadi sebuah variabel.
  • Ctrl+M
    Create method, Membuat teks yang diblok menjadi sebuah fungsi.
  • Shift+F6
    Rename, untuk mengganti nama suatu file atau variabel maupun fungsi.
Run
  • Ctrl+F9
    Make project, build project.
  • Ctrl+Shift+F9
     Melakukan kompilasi pada berkas, package atau modul. 
  • Shift+F10
    Run. Menjalankan aplikasi ke emulator atau devices.
  • Shift+F9
     Debug. Menjalankan aplikasi ke emulator atau devices dalam mode Debug, biasanya untuk keperluan testing.


Code Completion

Untuk meminimalisir salah ketik (typo) dalam pemanggilan class, method hingga variabel sebaiknya kita memanfaatkan Code Completion di Android Studio. Terdapat dua (2) jenis Code Completion yang sering digunakan di Android Studio:
  • Basic Code Completion

    Ctrl+Space
    Pemanggilan Code Completion standar untuk membantu kita melengkapi kode.
    rH7dKsSkwblgZhiRQ-unM-DyLsCMH-lCVYQycdsCuxh4fDjZZkVIa4qLi727PEahZLUKoYnACKcirAcnFaDzU6v2NVhsf6BwpNYCIE2tzR-Tm8o-5NLyiMfBV-vZRS3Q7MRRwL1twAb0xnFmXA
    Ketika kita akan memanggil sebuah variabel, cukup ketikkan code completion di atas. Saran pun akan diberikan.
  • Statement Completion

    Ctrl+Shift+Enter
    Perintah ini sangat membantu karena kita bisa menyelesaikan kode tanpa harus mengetik lengkap dan tanpa tanda kurung, kurung siku, kurung kurawal, dan banyak macam pemformatan lainnya.
    Kode di bawah ini ditulis sebelum menggunakan shortcut:
    F8NPxB8j5FpHSKQ2UfetV4NOZWa4nwO7TdBChgAMwqtC_glqMHAKiPLPCzwB1nF5XOYPAe9oV_NeP_9ouzubIu2zp4Ogqz5j6AfY50E0M4NG1HRyTCmCoVZapxR-NnwcLNs9f1uMmHzbt9OoNg

    Kemudian kita menggunakan Statement Completion. Lihat apa yang terjadi!
    OOdQnqkTfGlLAPHr4uqcmzXz4-zfSKGJfNFMi6MHvqhVK-mtis1GML_NOH9WIlignPvnuRZiwu3wEPI5oKni_jR3mGJsKfmBRf2uR-Ed95PsqAuIUTn7arccQFoRzyjWzy0ObWbmCbMLi_hUmw

    Statement kita yang belum tuntas akan diselesaikan oleh Android Studio. Tentu hal ini akan mempercepat waktu kita dalam menggarap aplikasi. 
    Selengkapnya Anda dapat mempelajarinya di sini: https://www.jetbrains.com/help/idea/2016.1/code-completion-2.html

Style dan Formatting

Gaya penulisan kode adalah seni dalam pemrograman. Kita memiliki signature style masing-masing, Semua tergantung pilihan kita sendiri. Tetapi kita tetap perlu memperhatikan bagaimana tata letak kode, apalagi bila suatu saat nanti kita membuat aplikasi bersama orang lain. Kode yang rapi itu enak dilihat dan memudahkan, baik kita maupun orang lain untuk membacanya. Secara default Android Studio memberikan code style formatting untuk tata letak kode yang kita miliki. Untuk menyesuaikan setelan Code Style, klik File > Settings > Editor > Code Style (Android Studio > Preferences > Editor > Code Style pada Mac.)
V6a5-HLmJZMOKOcrq00nSZbTtbjsAs19pEfCP3brWRwMFovnStlYL5QCCQsgaKf-vEOD0Kz91NQKTDIoPgDAMohaP45LbSGVfkxnkZuC8t7QnFEdiEqv5xf_H1mUNPm3i48dXHkLlc9reBdCEg
Bagaimana menurut Anda tentang kode di atas? Ya tidak ada yang salah. Namun Code Style berantakan dan tidak indah untuk dilihat.
Nah, kini kita akan melakukan kode formatting dengan menggunakan shortcut Ctrl+Alt+L. 
n2N7Qm7H1WIyMs9TQvlvY8i3yBZDvMWndByqciPTGFnYBeJ69v9-gO-06a7DIvV_4GLvHs6IMw8QSzbaNuea3Tsh5hkf_h88nEOaF5vHW2FwMn8NZa-lxtKsVQEBlHbW-fYlAbzfy4XFyiCSPg
h4BLQ0qISZdWi3enEBu5e8JbzB7Un0KbR0dyWk4khhXUpuF9-8YXPSTQvBlcwltbb2WS-c7q6Bcze04_DuYSdYZsVUGLEN-qI2nfJWcmOOfjARHW7pTMh1ZbQXrVEk5WQOVREnRPB6HXChPwdA
Hasilnya lebih baik, bukan?
Mungkin bila kode yang kita miliki sedikit, tidak terlalu berpengaruh. Tapi bila baris kode sudah mulai kompleks, formatting code seperti ini akan sangat membantu.

Sample Code

Android Studio juga membantu kita menemukan kode yang berkualitas dan best practice-nya. Melalui Google, Android Studio memiliki sample code yang bebas kita gunakan dan manfaatkan untuk kebutuhan kita belajar atau membuat aplikasi Android. Dengan mengakses File > New > Import Sample, kita punya banyak pilihan contoh kode yang bisa dipakai. 

Selengkapnya dapat kita jumpai di sini: https://developer.android.com/studio/write/sample-code.html
Keren kan? Jadi biasakan diri Anda menggunakan alat bantu dari Android Studio ini. Tak lain agar membantu dan mempercepat pembuatan aplikasi kita

Sabtu, 13 Juni 2020

Cara Install Tools yang dibutuhkan untuk membuat Aplikasi Android untuk Pemula


How To Install

Java

Salah satu Bahasa yang bisa digunakan untuk development Android adalah Java. Selain Java ada beberapa Bahasa lain yang bisa digunakan seperti C/C++, Go, dan Kotlin (per Mei 2017).

Pada akademi ini kita hanya akan fokus menggunakan Java sebagai Bahasa pemrograman. Oleh karena itu mari instal dulu software yang harus kita gunakan untuk coding (menuliskan baris code). Siapkan senjata Anda sebelum berperang.
Instal Java Development Kit yang bisa kita dapatkan pada tautan berikut:
Biasanya muncul pertanyaan, "Apakah JRE cukup?" Tidak, JRE adalah Java Runtime Environment yang berfungsi sebagai Virtual Machine untuk menjalankan program Java. Sedangkan JDK merupakan Java SE Development Kit, di mana JRE juga terdapat di dalamnya. Dan yang lebih penting adalah di dalamnya terdapat compiler dan tools untuk membuat dan compile program.
Sederhananya JRE untuk menjalankan program, sedangkan JDK untuk membuat program. Kabar baiknya, mulai dari Android Studio 2.2 ke atas, sudah tersedia OpenJDK yang bisa menjalankan program dasar dari Java. 
Catatan:
Saat ini ketika menginstall Android Studio sudah terdapat JDK yang bawaan yang bisa digunakan. Sehingga langkah di bawah ini bersifat opsional jika Anda mengalami kendala JDK..
Mari kita mulai dengan proses instalasi dari JDK dari Oracle.
  1. Langsung saja buka tautan di atas menggunakan browser Anda. Pilihlah link download yang sesuai dengan OS yang Anda pakai.
    20200430104955202b0fc21cc0248669e63c80bc164a7b.jpeg
  2. Jangan lupa untuk mencentang Accept License Agreement dan klik tombol Download.
    2020043010495407a0455c4dfeb97d36366f9e2efe07c8.jpeg
  3. Anda akan diminta untuk login terlebih dahulu, silakan mendaftar dulu jika Anda belum memiliki akun.
  4. Setelah proses mengunduh selesai, langsung install ke gawai Anda dan ikuti petunjuknya sampai selesai.

Android Studio

Pada akademi kali ini kita akan menggunakan Android Studio sebagai IDE (Integrated Development Environment). Android Studio dirilis 16 Mei 2013 saat Google IO berlangsung. Android Studio berbasiskan JetBrains Intellij IDEA, dan dikhususkan untuk pengembangan software berbasis Android.
Semua versi dari Android Studio dapat Anda unduh pada tautan ini:
Atau versi terbarunya:
Mari langsung saja kita mulai instalasi Android Studio.
  1. Tampilan dari laman unduh Android Studio.
    202004301049561ae07ce9ee7ba3a818e18598470d8301.jpeg
  2. Kemudian instal Android Studio ke gawai Anda dan ikuti petunjuknya sampai selesai. Saat instalasi berlangsung Anda diminta untuk menginstal SDK(Software Development Kit) yang membutuhkan koneksi internet. Maka pastikan saat menginstal Anda terhubung dengan internet.
  3. Setelah selesai melakukan instalasi Android Studio, akan muncul seperti gambar di bawah ini.
    20200430104955e4e756f4dcf58de0901e57e72ea05a6e.jpeg
    Gambar di atas berarti aplikasi Android Studio sudah bisa digunakan.

Catatan: Untuk migrasi dari Android Studio versi 2.x ke versi 3.4 ke atas, terkadang perlu menyesuaikan beberapa kode terutama pada berkas gradle-nya. Silakan kunjungi tautan ini untuk keterangan lebih lanjut