news

Selasa, 16 Juni 2020

Belajar Bahasa Pemrograman Dart : Mixins

Mixins

Mixin adalah cara menggunakan kembali kode kelas dalam banyak hirarki kelas. Konsep mixin mungkin adalah konsep yang baru bagi Anda karena konsep ini tidak ada pada bahasa C# atau Java. Jadi kenapa dan kapan kita perlu menggunakan mixin?

Kita kembali pada contoh hewan. Perhatikan diagram berikut:
2020033014380076bdb1948132ea1cb67128f6bbd8cb85.jpeg
Kita memiliki superclass Animal dengan tiga subclass. Di bawahnya ada beberapa kelas turunan yang memiliki perilaku berbeda-beda. Beberapa hewan memiliki perilaku yang sama, seperti Cat dan Duck sama-sama bisa berjalan. 
Kita bisa saja membuat kelas seperti WalkableSwimmable, dan Flyable. Sayangnya, Dart tidak mendukung multiple inheritance, sehingga sebuah kelas hanya bisa mewarisi (inherit) satu kelas induk.
Kita bisa saja membuat interface lalu mengimplementasikannya ke ke kelas Cat atau Duck. Namun, implementasi interface mengharuskan kita untuk meng-override method dan membuat implementasi fungsi di masing-masing kelas.


  1. mixin Flyable {

  2.   void fly() {

  3.     print("I'm flying");

  4.   }

  5. }

  6.  

  7. mixin Walkable {

  8.   void walk() {

  9.     print("I'm walking");

  10.   }

  11. }

  12.  

  13. mixin Swimmable {

  14.   void swim() {

  15.     print("I'm swimming");

  16.   }

  17. }



Kelas mixin dapat didefinisikan dengan keyword class seperti kelas pada umumnya. Jika Anda tidak ingin kelasnya bertindak seperti kelas biasa misalnya seperti bisa diinstansiasi menjadi objek, gunakan saja keyword mixin
Setelah membuat kelas seperti di atas kita bisa menambahkan sebagai mixin dengan keyword with dan diikuti dengan satu atau beberapa kelas mixin.


  1. class Cat extends Mammal with Walkable { }

  2.  

  3. class Duck extends Bird with Walkable, Flyable, Swimmable { }



Dengan mixin ini memungkinkan objek cat untuk memanggil metode walk(). Sementara objek duck bisa memanggil metode walk()fly(), dan swim().


  1. void main() {

  2.   var donald = Duck();

  3.   var garfield = Cat();

  4.  

  5.   garfield.walk();

  6.  

  7.   donald.walk();

  8.   donald.swim();

  9. }



Jika diperhatikan mixin ini memang mirip dengan multiple inheritance. Namun kelas mixin ini tidak termasuk ke dalam hirarki parent-child atau inheritance
Oleh sebab itu mixin memungkinkan kita terhindar dari masalah yang sering terjadi pada multiple inheritance yang dikenal dengan diamond problem, yaitu ada dua parent class yang memiliki method dengan nama yang sama sehingga child class-nya ambigu dalam menjalankan method yang mana.
Sebagai contoh kita punya kelas bernama Performer.


  1. abstract class Performer {

  2.   void perform();

  3. }



Lalu kita punya dua kelas turunan dari Performer.


  1. class Dancer extends Performer {

  2.   @override

  3.   void perform() {

  4.     print('Dancing');

  5.   }

  6. }

  7.  

  8. class Singer extends Performer {

  9.   @override

  10.   void perform() {

  11.     print('Singing');

  12.   }

  13. }



Kita asumsikan Dart memiliki dukungan terhadap multiple inheritance sehingga kita punya 1 kelas lagi seperti berikut:


  1. class Musician extends Dancer, Singer {

  2.   void showTime() {

  3.     perform();

  4.   }

  5. }



Kira-kira method perform() mana yang akan dijalankan? Beruntung dengan Dart kita bisa menghindari situasi seperti ini dengan mixin.
Ketika mencampur (mixing) kelas, kelas yang digunakan sebagai mixin tidak paralel namun saling bertumpuk.

Itulah mengapa kelas atau method pada mixin tidak ambigu satu sama lain. Karena itu jugalah, urutan menjadi hal yang penting dalam menerapkan mixin. Misalnya kita telah menerapkan mixin pada kelas Musician.

  1. mixin Dancer implements Performer {
  2.   @override
  3.   void perform() {
  4.     print('Dancing');
  5.   }
  6. }
  7.  
  8. mixin Singer implements Performer {
  9.   @override
  10.   void perform() {
  11.     print('Singing');
  12.   }
  13. }
  14.  
  15. class Musician extends Performer with Dancer, Singer {
  16.   void showTime() {
  17.     perform();
  18.   }
  19. }


Lalu buatlah objek yang akan menjalankan method perform().

  1. void main() {

  2.   var arielNoah = Musician();

  3.   arielNoah.perform();

  4. }



Coba jalankan fungsi main di atas, apakah yang akan tampil pada konsol? Mengapa demikian? 
Seperti yang telah dijelaskan, kelas mixin bersifat stack atau bertumpuk. Kelas-kelas ini berurutan dari yang paling umum hingga paling spesifik. 
Sehingga sesuai urutan mixin di atas kelas Musician akan menampilkan method dari Singer karena berada di urutan terakhir atau paling spesifik.
20200330150145795189ce80d1f492947400da45cd49f2.jpeg